Kamis, 13 Maret 2008

Perkembangan Remajaku

Aku akan sedikit menceritan pengalamanku disaat remaja sampai saat ini. Aku bersyukur terlahir dari keluarga yang cukup mampu dan tidak kekurangan kasih sayang. Kita hidup bahagia bersama meskipun terkadang sering terjadi pertengkaran-pertengkaran antara aku dan saudara-saudaraku bahkan terkadang aku bertengkar dengan kedua orang tuaku.

Pertengkaran itu biasanya terjadi memang karena kesalahan ku sendiri atau kenakalan yang aku buat. Seperti waktu aku duduk di kelas 2 SMP. Saat itu, seperti biasa aku pulang sekolah, bukannya pulang aku malah bermain ke remah teman tanpa minta izin terlebih dahulu. Saat pulang sekitar jam 6 sore aku langsung disambut dengan kemarahan kedua orang tuaku. Aku memang sudah yakin akan kena marah pulang telat tanpa izin. Ya mau bagaimana lagi, aku Cuma bisa menangis dan mendengarkan mereka, cuma itu satu-satunya cara sampai kemarahan mereka reda, setelah itu baru aku minta maaf.

Tidak hanya itu saja, semakin lama aku semakin sering membuat mereka kesal. Mungkin karena saat itu aku mulai ingin tahu banyak tentang dunia luar. Selama ini aku memang selalu dilarang melakukan ini-itu oleh mereka, tidak boleh pulang telat, tidak diizinkan menginap dirumah teman, dan yang paling penting aku dilarang berteman dekat dengan lelaki, apalagi pacaran. Sebenarnya papa yang lebih cerewet soal itu.

Saat SMA, aku sekolah di SMA swasta Kornita IPB Bogor. Aku masuk kelas unggulan yaitu 1 A. disana memang dibedakan antara kelas unggulan dengan kelas yang lain. Saat itu aku harus menyesuaikan diri pada lingkungan ku yang baru dan orang-orang yang baru. Aku mulai mengalami kesulitan saat belajar, aku mulai tidak percaya diri pada diriku sendiri. Aku melihat teman-temanku yang aktif dan sangat pintar. Aku merasa jadi orang yang piling bodoh dikelas itu. Dan memang benar ternyata nilai-nilaiku tidak memuaskan. Namun aku berusaha untuk mengejar ketinggalanku dengan belajar lebih giat lagi. Dan berhasil, lama kelamaan aku mulai punya banyak teman yang membantuku sehingga aku bisa beradaptasi dengan baik.

Masa SMA memang masa yang menyenangkan, aku punya banyak teman dan banyak pengalaman baru. Tidak hanya itu aku juga mulai mempunyai idola disana. Di SMA juga aku lebih sering pulang telat. Karena jaraknya lumayan jauh dan jam pulang sekolah memang sore ditambah lagi aku sering main sama teman. dan tak jarang aku pulang telat ke rumah. Seperti waktu class meeting aku pergi nonton bersama teman-teman dan seperti biasa aku tidak minta izin terlebih dahulu, memang kebiasaan burukku adalah pulang telat tanpa minta izin. Sesampainya di rumah, kira-kira jam 8 malam aku dimarahi habis-habisan sama papaku dan ini lebih parah dari yang dulu-dulu. Papa sampai melarangku untuk berteman lagi sama teman-temanku , dia juga bilang akan memarahi mereka juga kalau nanti bertemu. Papa marah dan tidak menghiraukan aku sama sekali di rumah sampai akhirnya setelah beberapa hari kemudian papa tidak marah lagi. Memang selama ini aku selalu membuat mereka marah tanpa mempedulikan mereka yang khawatir menungguku pulang. Aku yakin itu mereka lakukan karana rasa sayang mereka padaku, mereka ingin yang terbaik buatku. Aku sadar semuanya berguna untukku agar tidak menjadi orang yang menyesal nanyinya. Aku sangat berterima kasih pada mereka untuk semuanya.


Masa-masa itu sekarang menjadi kenangan tersendiri buatku. Aku menyesali semuanya, namun aku tidak bisa kembali ke masa lalu untuk memperbaikinya. Itu semua adalah proses hidup yang setiap orang pasti akan mengalaminya. Sekarang aku bukan anak-anak lagi, dan tidak ingin menyusahkan orang tuaku lagi. saat ini aku harus berusaha untuk menjadi lebih baik lagi agar aku tidak menyesal nantinya.

Tidak ada komentar: